Senin, 09 Februari 2009

SERTIFIKASI GURU LAYAK DIPERTANYAKAN



Sertifikasi guru… “ada apa” dibalik semua itu, “untuk apa” sebenarnya itu. Jawaban miringnya adalah untuk membuka lahan konspirasi baru di dunia pendidikan guna memper-daya-i guru yg selama ini sudah tak berdaya. Pertentangan kesempatan untuk mengikuti uji sertifikasi adalah masalah awal yg mesti diantisipasi karena sertifikasi ini tidak dilakukan secara serempak, tetepi bertahap. Lagi-lagi senioritas-lah yg akan dijadikan pertimbangan. Senioritas berdasar masa kerja tentunya.

Sertifikasi merupakan penentu tingkat penghasilan seorang guru, maka ia-pun akan rela diperdayai oleh oknum2 yg terlibat dalam kegiatan pen-sertifi-kasian demi naiknya penghasilan bulanan-nya, seperti hal lain yang saya tulis sebelumnya. Nah lhooo…

Saya tidak tahu manakah yg lebih dulu dijadikan pertimbangan dilakukannya program sertifikasi ini. Apakah demi peningkatan kualitas guru dengan penyaringan tingkat keprofesionalan guru, atau karena akan ditingkatnya gaji guru cuma tidak mau dikasihkan begitu saja jadi mesti dilakukan ujian sertifikasi. Kalau seperti yg terakhir itu, maka sertifikasi merupakan sarana “sedikit mempersulit” dalam peningkatan kesejahteraan guru sehingga tidak boros pengeluaran negara. Bagus juga sih.

Banyak pihak yg sekepstis dengan dilakukannya sertifikasi tingkat keprofesionalan guru. Apalagi kalo tidak masalah sogok-menyogok demi selembar sertifikat yg sakti yang mampu meningkatkan pendapatan guru. Oleh karena itu banyak hal yg semestinya dipersiapkan baik hal bersifat teknis dan non teknis, termasuk kesiapan penguji dari sisi moral. Sebab sulit untuk mendapatkan orang yang bener2 bisa dipercaya.

Maka kitapun mesti sudah siap akan kecewa terhadap pelaksanaan sertifikasi guru ini. Sebab sudah demikian parahnya kegiatan2 yg sering memperdayai guru. Yah pendidikan memang mahal dan perlu banyak pengorbanan, hehehe tapi berdasarkan jumlah anggaran di APBN kok sepertinya pendidikan kita terlihat murahan-nya. Itupun pasti bocor ditengah perjalanan untuk menuju kualitas yg diidam-idamkan.

Tidak ada komentar: